Duka mendalam masih dirasakan keluarga gitaris band Seventeen, Herman Sikumbang yang meninggal akibat diterjang gelombang tsunami Selat Sunda, pada Sabtu (22/12).
Derai air mata Juliana Mochtar, istri mendiang Herman Sikumbang, masih belum berhenti. Bagaimana tidak, sang suami pamit untuk manggung ternyata takdir berkata lain.
Juliana tidak menyangka jika aksi panggungnya di Tanjung Lesung Beach Resort, menjadi penampilan terakhir sang suami bersama Seventeen.
Wanita yang karib disapa Uli ini sempat tak percaya saat pertama kali mendengar kabar musibah itu dari Ivan Govinda.
Keluarga kemudian meminta Uli tenang dan segera menghubungi sang suami. "Saya sedang berada di dalam mobil sekitar jam setengah 12 malam, saat itu Ivan Govinda menelfon saya dan meminta tenang," ujar Uli terbata-bata menahan tangis di base camp perumahan DPR RI, Kalibata, Minggu (23/12).
"Dia pun meminta saya turun dari mobil dan mengabarkan kerjadian (tsunami). Saat saya telfon dan WA, kok nomor Kak Han (panggilan istri ke Herman) tidak aktif," ucapnya.
Beberapa jam kemudian, Ivan memintanya untuk berkumpul di tempat tersebut dan menyiapkan pakaian suaminya untuk pergi ke lokasi. Tak lama keluarga dan kerabat dekat akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Anyer Banten. Akan tetapi, Uli oleh keluarga tidak disarankan untuk tidak pergi dan tetap di rumah.
"Karena jauh, saya di rumah bunda saja di Kalibata. Saya memutuskan untuk tidak pergi, kemudian satu mobil berangkat ke sana. Akses di sana ditutup, tapi rombongan nggak tahu naik apa sampai bisa ke sana," ujarnya.
Derai air mata Juliana Mochtar, istri mendiang Herman Sikumbang, masih belum berhenti. Bagaimana tidak, sang suami pamit untuk manggung ternyata takdir berkata lain.
Juliana tidak menyangka jika aksi panggungnya di Tanjung Lesung Beach Resort, menjadi penampilan terakhir sang suami bersama Seventeen.
Wanita yang karib disapa Uli ini sempat tak percaya saat pertama kali mendengar kabar musibah itu dari Ivan Govinda.
Keluarga kemudian meminta Uli tenang dan segera menghubungi sang suami. "Saya sedang berada di dalam mobil sekitar jam setengah 12 malam, saat itu Ivan Govinda menelfon saya dan meminta tenang," ujar Uli terbata-bata menahan tangis di base camp perumahan DPR RI, Kalibata, Minggu (23/12).
"Dia pun meminta saya turun dari mobil dan mengabarkan kerjadian (tsunami). Saat saya telfon dan WA, kok nomor Kak Han (panggilan istri ke Herman) tidak aktif," ucapnya.
Beberapa jam kemudian, Ivan memintanya untuk berkumpul di tempat tersebut dan menyiapkan pakaian suaminya untuk pergi ke lokasi. Tak lama keluarga dan kerabat dekat akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Anyer Banten. Akan tetapi, Uli oleh keluarga tidak disarankan untuk tidak pergi dan tetap di rumah.
"Karena jauh, saya di rumah bunda saja di Kalibata. Saya memutuskan untuk tidak pergi, kemudian satu mobil berangkat ke sana. Akses di sana ditutup, tapi rombongan nggak tahu naik apa sampai bisa ke sana," ujarnya.
0 Comments